Me & My Wifes

Me & My Wifes
In Church

Jessica & My Mom

Foto saya
Freddy Nababan No.19

Kamis, 03 Juli 2008

Pengembangan Diri

Read This.

TALENTA EMAS

Lelaki berjanggut panjang keperakan itu memang memancarkan kewibawaan yang besar. Ia tampak duduk tenang dengan mata terpejam. Tangan kirinya terlihat menggenggam sebuah tongkat kayu bersisik berwarna coklat kehitaman.
Dihadapan lelaki berjubah putih itu, sekumpulan orang-orang yang membentuk setengah lingkaran, duduk berkeliling. Mereka semua tampak menundukkan kepala.

GURU, Sang Guru nan bijaksana, pengajar para raja dan pejabat istana, kembali mengumpulkan murid-muridnya. Tetapi tidak seperti hari-hari yang lain, dimana mereka biasa berkumpul di pinggir sungai, bukit atau pelataran istana. Hari ini mereka berkumpul dekat sebuah kandang ternak. Tidak ada seorang pun yang tahu rencana hati Sang Guru. Diantara lenguhan dan bau ternak, Guru dan murid itu, terdiam dengan penuh hikmat.
Perlahan-lahan Sang Guru mengangkat tangannya.

Satu keping TALENTA EMAS tampak di terjepit diantara ibu jari dan telunjuk beliau. Benda itu terlihat semakin berkilau ditimpa cahaya matahari. Para murid bergumam tidak mengerti. "Anak-anak ku", Sang Guru pun mulai bersabda, "Siapakah dari antara kalian yang menginginkan benda ini, jika aku memberikannya? ". Kini semua mata memandang kearah ujung jari Sang Guru. Sekeping talenta emas. Nilainya setara dengan bayaran seratus hari kerja orang upahan. Sama sekali bukan jumlah yang sedikit. Serta merta belasan orang itu mengangkat tangannya. "Saya guru…saya guru …!!", seru mereka.

Sesaat Sang Guru tersenyum mengelus janggut nya. "Hanya orang yang telah kehilangan akal sehatnya yang akan menolak pemberian satu keping Talenta Emas ini", lanjutnya sambil menurunkan tangan. Kemudian tangan kiri Sang Guru bergerak mengambil sebuah mangkuk kecil didepannya. Cairan kermizi yang berwarna merah pekat tampak mengisi separuh mangkuk itu. Perlahan-lahan keping emas itu dicelupkannya ke dalam mangkuk, hingga beberapa saat. "Masihkah kalian menginginkan benda ini ?", tanya Sang Guru sambil kembali mengacungkan keping emas yang telah berubah warna itu. "Tentu, Guru !", jawab para murid serempak.

Sang Guru memandangi kepingan berwarna merah pekat di tangan nya, tiba-tiba ia membuang keping emas itu kepermukaan tanah sepelempar batu jauhnya. Beberapa muridnya terlihat menggeser tempat duduknya menjauh. "Kau !", tunjuk sang guru ke arah salah satu muridnya,"Tampillah ke muka". Orang yang ditunjuk segera menaati perintah gurunya. "Ludahi keping emas itu !", perintah Sang Guru. Murid itu tampak ragu, ia memandang bergantian ke arah keping emas itu dan Guru-nya memastikan apa yang didengarnya. "Lakukan apa yang ku perintahkan" , kata Sang Guru sambil tersenyum.
Segera setelah muridnya meludahi keping emas itu, Sang Guru kembali bertanya, "Masihkah kalian menginginkan talenta itu ?". "Tentu saja Guru", kembali terdengar jawaban dari arah para murid.
"Jika demikian baiklah, kau bertiga ludahi lagi dan injak-injak keping emas itu !!", perintah Sang Guru. Ketiga orang itu pun melakukan persis seperti yang gurunya perintahkan. Sekarang keping emas itu telah berubah rupa. Permukaannya yang tadinya berkilau kini tak lebih merupakan benda kotor yang sangat menjijikkan.

Sang Guru berdiri, mengibaskan jubahnya, kemudian berjalan menghampiri keping emas itu. Sesaat ia memandangi benda itu, kemudian ikut meludahinya.
"Anak-anakku, lihatlah benda yang menjijikkan itu.", kata Sang Guru sambil memandangi wajah-wajah mereka,"Masihkah ada seseorang diantara kalian yang menginginkannya ?". Murid-murid saling berpandangan satu sama lain, beberapa diantara mereka tampak mengangguk-angguk. "Tentu Guru kami semua masih menginginkannya" , jawab mereka serempak.

Mendengar jawaban para murid, Sang Guru mengambil sebuah capit dari kayu. Ia memungut benda itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi.
"Kini dengarkanlah anak-anakku", Sang Guru pun bersabda,"kalian dan siapa pun akan tetap menginginkan keping emas itu, karena apapun keadaan yang mata kalian lihat, sekeping Talenta Emas, tetaplah sekeping Talenta Emas !".
Murid-muridnya terlihat saling berpandangan, sebagian dari mereka tampak mengangguk-angguk membenarkan perkataan Sang Guru.
"Serupa dengan keping talenta emas ini", Sang Guru melanjutkan, "Diri kalian pun, senista, secacat, sehina apapun, tetaplah mulia dan berharga. Kemiskinan, kecacatan, keadaan terkeji sekalipun tidaklah sanggup mengubah nilai seorang manusia. Manusia telah diciptakan demikian mulia"

Sang Guru memandangi murid-murid nya lekat-lekat, setelah itu ia berjalan ke arah kandang ternak yang berada tak jauh dari mereka. Murid-muridnya segera bangkit, mengikuti Guru mereka dari belakang. "Seperti apa yang ku janjikan kepada kalian.", kata Sang Guru sambil menoleh, "Aku akan memberikan keping Talenta Emas ini kepada siapa pun yang mengingingkannya. Ambilah !". Dengan satu gerakan, Sang Guru melemparkan keping emas itu ke dalam tumpukan kotoran ternak yang tampak menggunung. Segera saja keping Talenta Eemas itu membenam tak terlihat. Belum lagi Sang Guru menjauh dari tempat itu, murid-muridnya yang berjumlah belasan itu merangsek masuk ke dalam kandang.

Mereka saling mendorong, berdesakan, saling himpit. Tidak sedikit dari mereka yang terinjak-injak oleh temannya sendiri Beberapa orang malah terlihat bergulat diantara kotoran ternak. Yang lain terlihat saling tinju dan saling hantam. Bak dihajar angin puting beliung, serta merta kandang yang semula aman damai itu jadi begitu berantakan. Lembu, kambing, domba berlarian keluar. Pagar kayu dan dinding kandang rusak berat. Sesaat Sang Guru membiarkan kerusuhan itu terjadi, hingga ia merasa waktunya cukup.
"Hentikan !", seru Sang Guru dan perkelahian itu pun serta merta berhenti, "rupanya kalian belum juga mengerti. Barangsiapa bertelinga hendaklah mendengar ! Camkanlah apa yang ku katakan kepadamu hari ini dan belajarlah darinya."
Sang Guru segera menghampiri murid-muridnya yang berlumuran kotoran hewan, "Sang Khalik, Pencipta kita, mengerti benar betapa berharga diri kita, manusia-manusia ini. Begitu juga dengan iblis-iblis jahat penghuni kegelapan, mereka juga tahu persis betapa mulianya kita. Satu-satunya yang sering tidak mengerti akan tingginya harga itu adalah kita, manusia itu sendiri. Manusia sering tidak mengetahui betapa mulianya ia dicipta. Bahkan tidak jarang, karena kebodohannya, manusia menukar kemuliannya dengan sesuatu yang sama seklai tidak berharga. Jadi mulai saat ini, jangan biarkan apapun dan siapapun bahkan hidup ini mendustai kalian, dan membuat kalian tidak berharga. Karena kalian jauh lebih mulia dari ribuan keping TALENTA EMAS !!".

Selasa, 01 Juli 2008

bisnis3

Lanjutan

Bisnis2

Lanjutan

Bisnis

Anything about business.

Bisnis

Job Description

Job description merupakan panduan dari perusahaan kepada karyawannya dalam menjalankan tugas. Semakin jelas job description yang diberikan, maka semakin mudah bagi karyawan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan perusahaan.

Job description juga dapat menjadi alat pengukur prestasi karyawan. Tugas, wewenang dan pola hubungan dapat menjadi parameter prestasi dari seorang karyawan. Dengan menetapkan parameter tersebut di awal masa kerja, maka semua pihak dapat menilai obyektivitas dari suatu keputusan manajemen tanpa takut ada faktor like and dislike.

Karyawan pun akan merasa nyaman memilki job description yang jelas. Ia akan mengetahui secara jelas area pekerjaan, tanggung jawab dan wewenangnya. Ia juga akan mengetahui dengan jelas garis koordinasinya, baik vertikal (atas dan bawah) mapun horizontal. Ia juga dapat mengetahui tugas-tugas tambahan yang diberikan kepadanya, sehingga dapat memperoleh bonus sesuai haknya.

Dengan job description yang jelas dan terukur, maka perusahaan dapat beroperasi secara teratur dan akan meningkatkan produktivitas setiap karyawannya. Dokumen Job description berlaku untuk semua karyawan, dari level tertinggi sampai level terendah. Berikut saya lampirkan contoh dokumen job description seorabg supervisor pada perusahaan pencucian mobil otomatis.

Pencatatan Harian Toko

Selain mempersiapkan barang, promosi dan sdm, sistem pencatatan administrasi merupakan komponen yang harus diperhatikan dalam operasional toko. Sistem ini dapat berfungsi untuk pencatatan, pengawasan dan dapat menjadi bahan analisa dan evaluasi untuk perkembangan toko di masa mendatang.

Dokumen-dokumen di bawah ini merupakan kebutuhan minimum yang harus disediakan apabila Anda ingin mengoperasikan sebuah toko sederhana. Dengan pencatatan yang sistematis dan beralur jelas akan memudahkan operasional karyawan dan memudahkan pengawasan.

Waktu layanan bagi konsumen akan singkat karena pencatatan lebih detail dapat dilakukan setelah jam operasional karyawan bersangkutan. Dokumen tersebut terdiri dari :

1. Petty cash renciliation

Merupakan pencatatan uang modal untuk perputaran usaha pada hari tersebut.

Contoh formatnya dapat dilihat pada file di bawah ini

petty-cash-reconciliation1

2. Kartu Stok Barang

Berguna untuk memonitor posisi stok suatu jenis barang setiap hari.

Contoh formatnya dapat dilihat pada file di bawah ini

kartu-stock-barang

3. Catatan Penjualan Harian

Merupakan rekapitulasi transaksi berdasarkan nota penjualan.

Contoh formatnya dapat dilihat pada file dibawah ini

catatan-penjualan-harian

4. Laporan Arus Kas Harian

Merupakan laporan perubahan kas per hari.

Contoh formatnya dapat dilihat pada file di bawah ini

laporan-arus-kas-harian2

5. Sistem Pengkodean Barang

Merupakan pengaturan kode barang, sehingga proses stok dan rekapitulasi

dapat cepat dilakukan.

Contoh formatnya dapat dilihat di bawah ini

sistem-pengkodean-barang

6. Alur Pencatatan Kasir

Merupakan alur kerja pencatatan yang dilakukan oleh kasir.

Detil dapat dilihat pada file di bawah ini

sistem-pembukuan-sederhana

7. Alur Pelayanan Konsumen

Merupakan tahapan pelayanan terhadap konsumen dan pencatatan transaksi

yang terjadi.

Detil dapat dilihat pada file dibawah ini

sistem-operasional-pelayanan-konsumen-penyimpanan-dana


Senin, 30 Juni 2008

Business

-Executive Summary-

Bagian ini merupakan ringkasan dari kesimpulan business plan. Seharusnya bagian ini diletakkan pada bab akhir, tapi hampir semua business plan meletakkan bagian ini di awal dan sangat krusial, terutama untuk business plan yang bertujuan menarik investasi dari luar, baik dari bank maupun investor pribadi. Karena mereka akan membaca bagian ini dahulu, kalau tertarik maka akan dilanjutkan ke bagian lainnya. Kalau dari ringkasan eksekutifnya tidak menarik, kecil kemungkinan mereka akan membaca bagian-bagian selanjutnya dan biasanya berakibat pada batalnya investasi.

Bagian ini dibuka dengan informasi yang mencakup :

· Nama Perusahaan

· Lokasi Perusahaan

· Produk dan Jasa

· Tujuan Perencanaan

Dan diikuti dengan informasi penting lainya, seperti proyeksi sales dan penjualan, keuntungan lama pembiayaan dan informasi penunjang lainya.

Contoh :

Data Perusahaan :

Nama Perusahaan : PT. A

Alamat Perusahaan : Jl. Dago XXX, Bandung

Kegiatan Usaha : Perdagangan Barang dan Jasa

Tujuan Penyajian Executive Summary :

Executive Summary ini disajikan kepada pihak yang berminat bekerja sama dalam bentuk pembiayaan pekerjaan dengan prinsip saling menguntungkan.

Uraian Rencana Pekerjaan :

Jenis Pekerjaan : Pembangunan BTS untuk telekomunikasi Seluler

Pemberi Pekerjaan : PT. B

Pelaksana Pekerjaan: PT A

Nilai & waktu pelaksanaan:

  1. NEW SITE

Site Acquisition : Nilai : ± Rp. 50.000.000,- /titik

Waktu : Target 30 hari

CME : Nilai : ± Rp. 300.000.000,- /titik

Waktu : Target 45 hari

  1. COLOCATION

Site Acquisition : Nilai : ± Rp. 5.000.000,- /titik

Waktu : Target 14 hari

CME : Nilai : ± Rp. 180.000.000,- /titik

Waktu : Target 14 hari

Teknis Pekerjaan

Secara umum pekerjaan dalam pembangunan BTS (Base Transceiver Station) Seluler terdiri dari beberapa tahap yaitu:

  1. Site Hunting
  2. Site Survey Report
  3. Negosiasi
  4. Pengurusan Ijin Warga
  5. Pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan
  6. Pengurusan Ijin Ketinggian
  7. Soil test / hammer test
  8. As planned drawing
  9. Civil works
  10. Tower erection and Painting
  11. Shelter
  12. Mechanical / Electrical
  13. As built drawing

Perbedaan pada New Site dengan Colocation adalah pada SITAC Site Colocation tidak dilakukan negosiasi dan pengurusan ijin warga maupun ijin ketinggian, hanya melengkapi persyaratan IMB tambahan, dan tambahannya peminjaman kunci site kepada pemilik site existing. Pada CME Site Colocation hanya dikerjakan pondasi shelter, pengadaan shelter dan mechanical / electrical.

Rencana Anggaran Pelaksanaan

Secara umum dapat diperkirakan bahwa rencana anggaran pelaksanaan berada di angka 80% dari nilai rencana anggaran biaya, dengan variabel jarak, lokasi, harga tenaga kerja lokal dan detail spesifikasi dari operator pemberi pekerjaan.

Proyeksi Pembiayaan

Working Capital Turn Over

  1. NEW SITE

Site Acquisition :

· Waktu pengerjaan di lapangan : 30 hari

· Penagihan pembayaran (+kemungkinan keterlambatan) : 21 hari

51 hari

CME :

· Waktu pengerjaan di lapangan : 45 hari

· Penagihan pembayaran (+kemungkinan keterlambatan) : 21 hari

66 hari

Pekerjaan New Site secara total menghabiskan 75 hari, dengan cash to cash periode (asumsi voorfinansiring) selama 86 hari, dengan retensi sebesar 5% selama 3 bulan.

  1. COLOCATION

Site Acquisition :

· Waktu pengerjaan di lapangan : 14 hari

· Penagihan pembayaran (+kemungkinan keterlambatan) : 21 hari

35 hari

CME :

· Waktu pengerjaan di lapangan : 14 hari

· Penagihan pembayaran (+kemungkinan keterlambatan) : 21 hari

35 hari

Pekerjaan Colocation secara total menghabiskan 28 hari, dengan cash to cash periode (asumsi voorfinansiring) selama 39 hari, dengan retensi sebesar 5% selama 3 bulan.

Omzet per tahun:

Direncanakan untuk setiap triwulan didapat 10 new site dan 10 site colocation, karena kebiasaan penurunan PO dari PT. B dilakukan tiap kwartal. Untuk selanjutnya direncanakan untuk memperbanyak pekerjaan colocation karena disamping waktunya yang relatif pendek juga lebih mudah secara teknis. Hal ini juga sesuai dengan keputusan pemerintah yang terbaru mengenai pemakaian tower bersama.

Dengan 3 cycle per tahun didapatkan omzet tahunan Rp. 17.640.000.000,- dengan nett profit margin sebesar Rp. 3.115.200.000,-

Pembiayaan : Berdasarkan cashflow terlampir (asumsi voorfinansiring), kebutuhan dana pembiayaan dalam bentuk pinjaman adalah sebesar Rp. 4.841.600.000,- Milyar dengan jangka waktu 12 bulan.

BAB 1 Konsep Dasar

Merupakan penilaian dasar dari bisnis yang akan dijalani. Meliputi tujuan, misi dan kunci sukses dalam menjalani bisnis.

1.1 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai harus spesifik dan terukur. Daftar tujuan jangan terlalu banyak karena akan sulit untuk focus.

Contoh :

1. Penjualan Tahun 2008 Rp. 1.000.000.000,- dan tahun 2010 Rp. 3.000.000.000,-

2. Keuntungan kotor lebih dari 40%

3. Keuntungan bersih lebih dari 10%

1.2 Misi

Meliputi tujuan dasar dari perusahaan, misalnya pencapaian kualitas pelayanan bisnis, kepuasan pelanggan, kesejahteraan karyawan dan pemilik perusahaan, dll. Statement misi yang baik merupakan elemen penting untuk mendefinisikan perusahaan kepada pegawai, vendor, konsumen, rekanan, atau shareholder lainnya. Misi juga dapat menjelaskan karakteristik bisnis yang Anda jalani.

Contoh (Restoran):

· Menjadi perusahaan yang memberikan keuntungan bagi investor, pemilik dan karyawan seta memberikan pelayanan bagi konsumen.

· Menyediakan makanan dan minuman yang sehat dan segar

· Staf kami melayani konsumen dengan gembira, sopan dan focus

· Konsumen akan dilayani dengan kehangatan

· Memberikan lingkungan kerja yang nyaman dan penuh penghargaan bagi staf

· Memberikan investasi yang menguntungkan bagi investor

· Memperlakukan vendor dengan baik

· Memberi sumbangsih bagi komunitas

1.3 Kunci Sukses

Setiap bisnis memiliki kunci sukses sendiri yang akan menentukan antara kesuksesan dan kegagalan. Misalnya di satu bisnis lokasi dan parkir merupakan faktor kunci, tapi di bisnis lainnya kualitas dan kepercayaan merupakan faktor kuncinya.

Contoh(Tempat Penitipan Anak) :

1. Reputasi tanpa cela di komunitas

2. Pelayanan yang berkualitas

3. Harga yang kompetitif

4. Jam yang fleksibel

5. Keamanan

6. Tidak ada kecelakaan pada anak

BAB 2 Perusahaan

Merupakan deskripsi tentang kepemilikan perusahaan, legalitas, fasilitas dan keterangan lainnya.

2.1 Ringkasan Perusahaan

Berisi deskripsi tentang lokasi usaha, masa beroperasi, produk dan jasa yang disediakan dll.

Contoh (Rental Mobil) :

PT. A adalah sebuah perusahaan pribadi yang menyediakan jasa penyewaan mobil yang berlokasi di Bandung.

Saat ini memiliki 5 unit kendaraan, yaitu terdiri dari 3 unit Toyota Avanza tahun 2004 dan Suzuki APV tahun 2005 dengan tingkat pemakaian rata-rata 5 hari dalam seminggu.

Penyewa kendaraan mayoritas berasal dari luar kota dengan tujuan liburan maupun bisnis.

2.2 Kepemilikan Perusahaan

Berisi deskripsi tentang pemilik perusahaan dan proporsi sahamnya, jenis perusahaan dan status hukum perusahaan serta dokumen legalitasnya.

Contoh :

PT. A merupakan perusahaan dengan bentuk perseroan terbatas yang terdiri dari Dewan Direksi dan Dewan Komisaris, dengan susunan pemilik saham sebagai berikut :

Dewan Direksi

  1. Direktur Utama, 31% saham
  2. Direktur Operasional, 9% saham
  3. Direktur Keuangan, 9% saham
  4. Direktur Pemasaran, 9% saham

Dewan Komisaris

  1. Komisaris Utama, 14% saham
  2. Komisaris, 14% saham
  3. Komisaris, 14% saham

2.3 Start Up Table

Pembukuan untuk mengestimasi modal awal, seperti belanja awal (notaris dan legalitas, alat kantor, sewa, computer dll) dan asset awal (kas, gedung, kendaraan dll).

Contoh :

MODAL AWAL

KEBUTUHAN

Pengeluaran Modal Awal

Perizinan

10.000.000

Peralatan Kantor

15.000.000

Asuransi

5.000.000

Sewa

20.000.000

Komputer

20.000.000

Lain-Lain

5.000.000

Total Pengeluaran Modal Awal

75.000.000

Aset Modal Awal

Kas

25.000.000

Inventory

20.000.000

Aset Lainnya

40.000.000

Aset Jangka Panjang

50.000.000

Total Aset

135.000.000

TOTAL KEBUTUHAN

210.000.000

2.4 Ringkasan Start Up

Berisi penjelasan mengenai item dan angka pada pembukuan di atas.

Contoh :

Kebutuhan pengeluaran untuk modal awal sebesar Rp. 75.000.000,-. Kebutuhan kas untuk beberapa bulan awal mencapai Rp. 25.000.000,- dan total kebutuhan asset mencapai Rp. 135.000.000,-

2.5 Lokasi Perusahaan dan Fasilitas

Penjelasan tentang lokasi dan fasilitas kantor, fungsi-fungsinya, luas, perjanjian sewa atau kepemilikan dll.

Contoh :

PT. A berlokasi di Jl. Dago No. xxx Bandung diatas lahan seluas 5000m2 dengan luas bangunan 3000m2. Fasilitasnya antara lain ruang kerja, resepsionis, gudang, kantin, mushola dan lapangan parkir.

2.6 Literatur Penjualan

Bagian ini menjelaskan mengenai produk dan jasa Anda, serta menampilkan karakter perusahaan dalam berbagai bentuk promosi, seperti brosur, catalog, email. Penting untuk memperhatikan desain dan spesifikasi teknis yang ditampilkan karena akan mencerminkan baik produk dan jasa maupun perusahaan secara keseluruhan.

Contoh :

Literatur Penjualan akan dimulai dengan brosur yang berisikan mengenai deskripsi produk perusahaan.Biaya pembuatan brosur sudah termasuk modal awal. Brosur dan email penawaran akan segera dikirimkan kepada calon klien potensial.

2.7 Kesimpulan

Kamis, 10 April 2008

Problem Solver

Menjadi Seorang Problem Solver yang Profesional oleh Vincent Gasperz
(anggota IPOMS)



Oleh: Prof. Dr. Vincent Gaspersz, Certified Fellow in Production and
Inventory Management (CFPIM) and Six Sigma Black Belt.
Guru Besar di Trisakti dan konsultan di berbagai perusahaan.


Dalam setiap bidang kehidupan, kita harus menjadi seorang problem
solver yang profesional. Namun dalam kenyataan tidak banyak orang
yang berhasil, malahan mereka menjadi frustrasi dan kemudian
menyalahkan lingkungan atau faktor-faktor di luar pengendalian
(uncontrollable causes), yang pada akhirnya berakibat pada Stress
(lulus S1), lalu meningkat menjadi Stroke (lulus S2) dan pada
akhirnya mengakibatkan Stop—kematian (lulus S3), dari Universitas
Kehidupan!

Penulis selalu menggunakan pendekatan yang terdiri dari tiga langkah
untuk menyelesaikan masalah, dan dalam praktek terbukti ampuh! Dengan
demikian konsep problem solving ini bukan teori belaka, tetapi telah
terbukti keberhasilannya. Jika konsep ini diterapkan dan tidak
berhasil, maka kesalahan bukan pada konsep ini tetapi karena
ketidakprofesionalan semata dari orang yang menerapkan konsep ini.

Ketiga langkah tersebut adalah: (1) mengidentifikasi masalah secara
tepat, (2) menemukan sumber dan akar penyebab dari masalah itu, dan
(3) mengajukan solusi masalah secara efektif dan efisien.

Langkah Pertama: Mengidentifikasi Masalah Secara Tepat

Secara konseptual suatu masalah (M) didefinisikan sebagai
kesenjangan atau gap antara kinerja aktual (A) dan target kinerja (T)
yang diharapkan, sehingga secara simbolik dapat dituliskan persamaan:
M = T – A. Berdasarkan konsep ini, maka seorang problem solver yang
profesional harus terlebih dahulu mampu mengetahui berapa atau pada
tingkat mana kinerja aktual (A) pada saat ini, dan berapa atau pada
tingkat mana target kinerja (T) itu akan dicapai dan kapan harus
mencapai target kinerja (T) itu? Pada tahap awal ini, kita harus
mampu mendefinisikan secara tegas apa masalah utama (M Besar) kita,
kemudian menetapkan pada tingkat mana kinerja aktual (A) kita pada
saat sekarang, dan juga menetapkan target kinerja (T) dan kapan waktu
pencapaian target kinerja (T) itu?

Langkah Kedua: Menemukan Sumber dan Akar Penyebab dari Masalah

Suatu solusi masalah yang efektif adalah apabila kita berhasil
menemukan sumber-sumber dan akar-akar penyebab dari masalah itu,
kemudian mengambil tindakan untuk menghilangkan akar-akar penyebab
itu.

Untuk dapat menemukan akar penyebab dari suatu masalah, maka kita
perlu memahami dua prinsip yang berkaitan dengan hukum sebab-akibat,
yaitu:

1. Suatu akibat terjadi atau ada hanya jika penyebabnya itu ada
pada titik yang sama dalam ruang dan waktu.

2. Setiap akibat mempunyai paling sedikit dua penyebab dalam
bentuk: (a) penyebab yang dapat dikendalikan (controllable causes)
dan (b) penyebab yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable
causes). Penyebab yang dapat dikendalikan berarti penyebab itu berada
dalam lingkup tanggung jawab dan wewenang kita sehingga dapat diambil
tindakan (actionable) untuk menghilangkan penyebab itu. Sebaliknya
penyebab yang tidak dapat dikendalikan berada di luar pengendalian
kita. Penyebab yang tidak dapat dikendalikan (berada di luar kontrol
kita) terdiri dari paling sedikit dua penyebab, yaitu: (b1)
penyebab yang dapat diperkirakan (predictable causes) sehingga
memungkinkan kita untuk mengantisipasi dan mencegahnya, dan (b2)
penyebab yang tidak dapat diperkirakan karena belum ada referensi
atau pengetahuan tentang kejadian itu sebelumnya.

Hal yang paling penting agar mampu mencapai solusi masalah yang
efektif dan efisien adalah memahami prinsip ke-2 dari hukum sebab-
akibat di atas, yaitu bahwa setiap akibat memiliki paling sedikit dua
penyebab dalam bentuk (a) penyebab yang dapat dikendalikan
(controllable causes) dan (b) penyebab yang tidak dapat dikendalikan
(uncontrollable causes). Untuk setiap penyebab yang tidak dapat
dikendalikan (uncontrollable causes) akan terdapat lagi dua kategori
penyebab, yaitu: (b1) penyebab yang dapat diprediksi (predictable
causes) dan (b2) penyebab yang tidak dapat diprediksi sebelum
kejadian (unpredictable causes).

Prinsip ke-2 dalam hukum sebab-akibat di atas, mengajarkan
kepada kita bahwa setiap kali kita bertanya "Mengapa (Why)?", kita
seharusnya menemukan paling sedikit dua jenis penyebab di atas,
yaitu: (a) penyebab yang dapat dikendalikan, dan (b) penyebab yang
tidak dapat dikendalikan, selanjutnya untuk setiap penyebab yang
tidak dapat dikendalikan kita seharusnya mampu mengidentifikasi
apakah penyebab yang tidak dapat dikendalikan itu adalah (b1) dapat
diperkirakan atau diprediksi sebelum kejadian, dan (b2) tidak dapat
diprediksi atau diperkirakan sebelum kejadian.

Selanjutnya apabila kita mengumpulkan jawaban dari penyebab yang
dapat dikendalikan dan jawaban dari penyebab yang tidak dapat
dikendalikan namun dapat diperkirakan, maka dua tindakan solusi
masalah berikut dapat diambil, yaitu: (1) menghilangkan akar penyebab
yang dapat dikendalikan, dan (2) mengantisipasi melalui tindakan
pencegahan terhadap penyebab yang tidak dapat dikendalikan namun
dapat diperkirakan itu.

Selanjutnya akar-akar penyebab dari masalah yang ditemukan melalui
bertanya "Mengapa" beberapa kali itu dimasukkan ke dalam diagram
sebab-akibat yang telah mengkategorikan sumber-sumber penyebab
berdasarkan prinsip 7M, yaitu:

1. Manpower (tenaga kerja): berkaitan dengan kekurangan dalam
pengetahuan (tidak terlatih, tidak berpengalaman), kekurangan dalam
keterampilan dasar yang berkaitan dengan mental dan fisik, kelelahan,
stress, ketidakpedulian, dll.

2. Machines (mesin-mesin) dan peralatan: berkaitan dengan tidak
ada sistem perawatan preventif terhadap mesin-mesin produksi,
termasuk fasilitas dan peralatan lain, tidak sesuai dengan
spesifikasi tugas, tidak dikalibrasi, terlalu complicated, terlalu
panas, dll

3. Methods (metode kerja): berkaitan dengan tidak ada prosedur
dan metode kerja yang benar, tidak jelas, tidak diketahui, tidak
terstandardisasi, tidak cocok, dll.

4. Materials (bahan baku dan bahan penolong): berkaitan dengan
ketiadaan spesifikasi kualitas dari bahan baku dan bahan penolong
yang digunakan, ketidaksesuaian dengan spesifikasi kualitas bahan
baku dan bahan penolong yang ditetapkan, ketiadaan penanganan yang
efektif terhadap bahan baku dan bahan penolong itu, dll.

5. Media: berkaitan dengan tempat dan waktu kerja yang tidak
memperhatikan aspek-aspek kebersihan, kesehatan dan keselamatan
kerja, dan lingkungan kerja yang kondusif, kekurangan dalam lampu
penerangan, ventilasi yang buruk, kebisingan yang berlebihan, dll.

6. Motivation (motivasi): berkaitan dengan ketiadaan sikap kerja
yang benar dan profesional (tidak kreatif, bersikap reaktif, tidak
mampu bekerjasama dalam tim, dll), yang dalam hal ini disebabkan
oleh sistem balas jasa dan penghargaan yang tidak adil kepada tenaga
kerja.

7. Money (keuangan): berkaitan dengan ketiadaan dukungan
finasial (keuangan) yang mantap guna memperlancar peningkatan proses
menuju target kinerja yang telah ditetapkan itu.

Langkah Ketiga: Solusi Masalah Secara Efektif dan Efisien

Berdasarkan uraian di atas, maka kita dapat menyusun langkah-langkah
solusi masalah yang efektif dan efisien, yaitu:

1. Mendefinisikan masalah secara tertulis, yang berkaitan dengan
pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apa (What): Apa yang menjadi Akibat Utama (Primary Effect) dari
masalah itu?
Bilamana (When): Kapan terjadi masalah itu, sewaktu-waktu atau
sepanjang waktu?
Di mana (Where): Di mana masalah itu terjadi, lokasi dalam sistem,
fasilitas, atau komponen?
Mengapa (Why): Mengapa Anda serius memperhatikan masalah ini,
berkaitan dengan signifikansi dampak dari masalah itu?

2. Membangun diagram sebab-akibat yang dimodifikasi untuk
mengidentifikasi: (a) akar penyebab dari masalah itu, dan (b)
penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat
diperkirakan.

3. Setiap akar penyebab dari masalah dimasukkan ke dalam diagram
sebab-akibat yang mengkategorikan berdasarkan prinsip 7M (Manpower
tenaga kerja, Machines—mesin-mesin, Methods—metode kerja,
Materials—
bahan baku dan bahan penolong, Motivation—motivasi,
Media—lingkungan
dan waktu kerja, dan Money—dukungan finansial yang diberikan),
sedangkan penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan namun dapat
diperkirakan, didaftarkan pada diagram sebab-akibat itu secara
tersendiri.

4. Mengidentifikasi tindakan atau solusi yang efektif melalui
memperhatikan dan mempertimbangkan: (a) pencegahan terulang atau
muncul kembali penyebab-penyebab itu, (b) tindakan yang diambil harus
berada di bawah pengendalian kita, dan (c) memenuhi tujuan dan target
kinerja yang ditetapkan.

5. Menerapkan atau melakukan implementasi terhadap solusi atau
tindakan-tindakan yang diajukan itu. Setiap tindakan perbaikan atau
peningkatan kinerja seyogianya didaftarkan ke dalam rencana tindakan
(action plans) yang memuat secara jelas setiap tindakan perbaikan
atau peningkatan mengikuti prinsip 5W-2H (What—apa tindakan
peningkatan yang diajukan?, When—bilamana tindakan peningkatan itu
akan mulai diterapkan?, Where—di mana tindakan peningkatan itu akan
diterapkan?, Who—siapa yang akan bertanggungjawab terhadap
implementasi dari tindakan peningkatan itu?, Why—mengapa tindakan
peningkatan itu yang diprioritaskan untuk diterapkan?, How—bagaimana
langkah-langkah dalam penerapan tindakan peningkatan itu?, How Much—
berapa besar manfaat yang akan diterima dari implementasi tindakan
peningkatan itu dan berapa pula biaya yang harus dikeluarkan untuk
membiayai implementasi dari tindakan peningkatan itu).

Silakan mencoba konsep ini dalam praktek kerja Anda, jika masih GAGAL
agar menghubungi saya untuk berdiskusi, di mana letak kegagalan itu?

Perusahaan Modal Ventura (bag.2)

Bisa dilihat, bahwa kemitraan dengan sistem modal ventura ini banyak menguntungkan bagi pihak pengusaha kecil. Diantaranya, kecuali pada sistem pinjaman, pengusaha kecil dibantu permodalannya yang apabila karena suatu sebab terjadi kerugian, maka kerugian itu ditanggung bersama. Pada sistem pinjaman pun, pengusaha masih diuntungkan mengingat disini tidak diperlukan adanya barang agunan, apakah itu berupa tanah, bangunan, kendaraan dan lain sebagainya.

Menurut pengamatan saya, yang berani mendirikan Perusahaan Modal Ventura di Indonesia kebanyakan adalah perusahaan-perusaha an besar berskala nasional, dan konglomerat disamping pemerintah sendiri. Hal ini bisa dimengerti bahwa bisnis modal ventura merupakan bisnis berisiko besar, sedangkan prospek keuntungannya berjangka panjang. Hanya pihak-pihak yang mampu, berkepentingan dengan masa depan pengusaha kecil serta mempunyai rasa idealisme tinggi sajalah yang bisa membentuk PMV secara ideal.

Mungkin karena hal-hal itu pula kelihatannya PMV lebih suka mengambil PPU nya yang sudah berbentuk PT, atau kalau belum, sesaat menjelang diadakannya kerjasama, perusahaan kecil yang bersangkutan akan di-PT-kan lebih dahulu. Sebab, menurut salah seorang personil PMV, segala hal yang menyangkut dengan prosedur dan pertanggung- jawaban, lebih mudah dan lebih jelas pada bentuk Perseroan Terbatas.

Dulu, sebelum keluarnya peraturan pemerintah, banyak orang mengkhawatirkan akan ekses yang bisa terjadi dari sepak terjangnya sebuah perusahaan modal ventura. Ada yang menganggap PMV hanyalah bentuk lain dari perpanjangan tangan perusahaan-perusaha an besar yang siap mencaplok perusahaan kecil yang sedang berkembang dan berprospek cemerlang. Sebab, jika PMV memasok dana dalam jumlah besar sebagai saham, maka otomatis kendali perusahaan akan berpindah kepadanya. Hampir tidak ada bedanya dengan apa yang disebut akuisisi.

Akan tetapi sekarang, hal seperti di atas tidak bisa lagi terjadi, karena pemerintah telah waspada. Telah ada peraturan yang membatasi bahwa kemitraan modal ventura hanya dapat diselenggarakan selama-lamanya 10 tahun, dengan maksimal dana yang dipasok sebagai saham sebesar-besarnya 49%. Dengan kondisi seperti itu, pengusaha kecil dapat berharap bahwa kemitraannya dengan PMV betul-betul datang dari niat yang tulus demi kepentingan bersama dan ia bisa bekerja dengan tenang bahu-membahu bersama mitranya tersebut menyongsong masa depan yang lebih cerah.

Barangkali, satu-satunya biaya yang perlu dikeluarkan nantinya bila pengusaha kecil sudah mendapat persetujuan PMV sebagai PPU, adalah biaya pendanaan (funding fee) dan biaya administrasi (administration fee) sebesar 3% per tahun dari total dana bantuan yang diperolehnya.

Kejenuhan dalam Perkawinan

Jawablah dengan jujur, apakah terkadang tidak timbul rasa capek dan
kejenuhan dalam perkawinan Anda ?

Berapa banyak keluarga yang diluarnya kelihatan harmonis, tetapi
kenyataannya sudah berada di ambang perceraian. Boro-boro orang
luar, terkadang pasangannya sendiri pun tidak tahu, bahwa salah satu
dari mereka; sudah merasa benar-benar jenuh dengan perkawinannya.
Untuk mengatasi kejenuhan ini mereka berselingkuh, bahkan sudah
terpikirkan untuk menempuh langkah terakhir ialah "Perceraian !"
Hanya saja belum berani mengutarakannya, karena masih adanya
hambatan-hambatan lainnya, misalnya merasa belum tega, anak-anak
yang masih kecil, takut kehilangan jaminan materi, keluarga maupun
faktor agama.

Tujuan utama dari perceraian bukannya ingin memberikan apa yang dia
butuhkan ! Melainkan apa saya butuhkan dan inginkan agar aku bisa
hidup lebih bahagia. Perceraian dilakukan bukannya untuk orang yang
kita kasihi, melainkan untuk Ego kepentingan dan kepuasan sendiri.
Dengan alasan karena ingin hidup lebih bahagia & lebih harmonis.
Tapi jawablah dengan jujur "Harmonis & bahagia untuk siapa ?"

Pertama perlu Anda ketahui "Tidak pernah ada orang yang merasa
bahagia karena perkawinannya kandas". Kenapa banyak orang ingin
mengakhiri perkawinannya ?
Mereka mengharapkan melalui pasangan baru akan bisa merobah
kehidupan perkawinannya. Menjadi lebih baik dan lebih harmonis.

Ini sebenarnya satu pandangan yang salah, sama seperti juga seorang
pemain biola, apabila nadanya sumbing, bukannya harus ganti alat
musiknya, melainkan berusaha untuk belajar main musik yang lebih
baik. Masalahnya walaupun Anda ganti partner sekalipun problem yang
sama akan terulang kembali, karena tidak terjadi perubahan di dalam
DIRI Anda sendiri !

Mang, kesalahannya bukan terletak pada diri saya, melainkan pada
pasangan saya, jadi dia yang seharusnya rubah dan belajar
menyesuaikan diri, bukannya saya. Kebahagiaan perkawinan ditentukan
bukannya oleh pasangan kita, melainkan oleh diri kita sendiri.

Apa sebenarnya yang kita inginkan dari perkawinan ini ? Apabila Anda
bersedia dan mau diperlakukan seperti sekarang ini; itu salahnya
Anda sendiri. Bagaimana orang lain bisa mengasihi dan menghargai
Anda, apabila Anda sendiri tidak bisa dan tidak mau menghargai dan
mengasihi diri sendiri. Mulailah memilih mana yang penting karir
atau keluarga. Utarakanlah perubahan apa yang Anda inginkan di dalam
perkawinan ini.

Problem perkawinan adalah cermin dari problem Anda sendiri, sehingga
dengan mana kita tidak bisa menyalahkan bahwa partner Anda adalah
penyebab utama dari semua ini. Misalnya partner Anda berselingkuh !
Pertanyaan yang harus diajukan bukannya: "Kenapa Loe berselingkuh ?"
melainkan "Dimana letak kesalahan saya sehingga mendorong dia untuk
berselingkuh ?" Sebab disitulah letak akar utama dari problem ini.

Mungkin untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, hingga saat ini
Anda selalu mengalah, karena tidak mau ribut. Keluaran kelihatan
sebagai "Istri/Suami Teladan" dengan prinsip Mr. Nice Guy, tetapi
kenyataannya Anda sudah jenuh dan capek. Kesalahan ini sebenarnya
terletak di dalam diri Anda sendiri, karena Anda ingin dan mau
diperlakukan jadi Mr Nice Guy terus-menerus.

Sudah tiba saatnya dimana Anda harus berani konfrontasi dengan
mengambil tindankan untuk mengungkapkan apa yang Anda inginkan
bukannya selalu apa yang orang lain inginkan dari Anda. Keributan
dalam rumah tangga itu wajar dan percayalah banyak rumah tangga
hancur, bukannya karena sering ribut, melainkan karena tidak adanya
keterus-terangan dan keterbukaan dari masing-masing pihak, dimana
masing-masing menggunakan topeng ! Masing-masing berusaha untuk
memerankan perannya sebaik mungkin, walaupun ini hanya sekedar
sandiwara semata-mata !

Resep paling baik untuk mengatasi krisis perkawinan adalah
komunikasi. Usahakanlah agar bisa lebih banyak saling berkomunikasi
satu dengan yang lain. Krisis perkawinan tidak bisa diatasi hanya
dengan nonton film sinetron, melainkan Anda harus memerankan sendiri
peran itu tersebut.

Dimana Anda lebih sering berbicara dengan partner Anda dan bisa
lebih sering berkomunikasi dengan pasangan Anda, maka akan lebih
mudah Anda mengatasi promblem pernikahan Anda. Formula perkawinan
itu seperti juga Formula matematik. Semakin banyak diam diantara
suami/istri semakin jauh pula jarak antara suami - istri,
kebalikannya semakin banyak komunikasi, berarti semakin dekat pula
jaraknya hubungannya.

Bagaimana apabila saya punya "Wanita/Pria Idalaman Lainnya" WIL/PIL
apakah sebaiknya saya berterus terang ? Ya, walaupun dengan keterus
terangan ini akan terjadi keributan dan kekecewaan besar, tetapi
percayalah sehabis gelap pasti terbitlah terang untuk bisa memulai
awal yang baru.

Disamping itu dengan keterusterangan ini partner Anda akan bisa
mengetahui berapa jauh sudah jarak antara Anda dengan dia. Perlu
diketahui berdasakan jajak pendapat, perselingkuhan dilakukan
bukannya, karena masalah esek-esek ataupun, karena ingin mendapatkan
WIL/PIL yang lebih muda, melainkan karena tidak adanya komunikasi
lagi antara satu dengan lain. Kehambaran perkawinan inilah yang
menyebabkan kebanyakan orang berselingkuh maupun banyaknya terjadi
perceraian.

Mang Ucup
Email: mang.ucup@gmail. com
Homepage: www.mangucup. org

Sabtu, 22 Maret 2008

Company History : Indofood

1990

1994

1995

1996

1997

Established
as PT. Pangan
Jaya Intikusuma
(PJIK)
PJIK merged
with 18 other
companies within
the Indofood
Group and
subsequently
changed its
name to
PT. Indofood
Sukses Makmur

List its 763
million issued
and paid-up
shares at
Jakarta and
Surabaya
Stock Exchange
with par value
of Rp 1,000
per share
Aquisition of
Bogasari Flour
Mills and its
related assets
& liabilities
Stock split 1 to
2, change of
par value from
Rp.1,000 to
Rp.500 per
share
Acquisition of 80% equity ownership in oil palm plantation, edible oils and fats, and distribution companies


Launched 1st Rights Issue totaling 305,200,000 shares : one share for every five shares held

1999

2000

2001

2002

2003

40% of its
shares was
acquired by
First Pacific Co.
Ltd.(FP), Hong
Kong through
CAB Holdings
Ltd.

Launched 1st
"Five years
Rupiah Bond"
of Rp.1 trillion

Appointment
of two
Independent
Commissioners

Stock split 1 to
5, change of par
value from
Rp. 500 to
Rp. 100 per
share

Commencement
of scripless
trading

Additional 8%
of its shares
was acquired
by FP Hong
Kong making
a total
shareholdings
of 48%
Shareholders´
approval on
ShareBuyBack
(max10%)
and ESOP
(max.5%)
Launched "Five
yearsUS$Bond"
of US$ 280
million

Appointment of
two additional
Independent
Commissioners

Completion of
Share Buy Back
(10%)

1st Stage of
ESOP (2.5%)


Launched 2nd
"Five Years
Rupiah Bond"
of Rp.1.5 trillion

Lokasi Bogasari

Bogasari memiliki dua buah pabrik tepung terigu yaitu di Jakarta dan Surabaya yang masing-masing dibangun di areal seluas 29 ha dan 13ha; dengan fasilitas penggilingan (Milling), penyimpanan (Storage), dan dermaga/terminal (jetty) yang modern dan terpadu.

Bogasari Jakarta dan Surabaya memiliki kapasitas giling 10,000 mt /hari dan 5,900 mt/hari. Sedangkan kapasitas pelletizing adalah 110 mt / jam untuk Jakarta dan 38 mt / jam untuk Surabaya.

Untuk menjamin persediaan gandum yang memadai, Bogasari Jakarta memiliki 140 buah Silo Gandum dengan total kapasitas + 400.000 mt, Silo Pellet dengan kapasitas 69.000 mt, dan gudang untuk penyimpanan persediaan barang jadi sebesar 65.000 mt. Sedangkan Bogasari Surabaya memiliki 84 buah silo gandum dengan total kapasitas + 214.000 mt, Silo pellet sejumlah 60.000 mt, dan gudang untuk penyimpanan persediaan barang jadi sebesar 35.000 mt.

Dermaga atau Terminal Bongkar Muat yang dimiliki oleh Bogasari sendiri adalah salah satu fasilitas yang telah memberikan nilai tambah yang besar. Bogasari Jakarta mengoperasikan dua buah dermaga yang panjangnya masing-masing 185 m dan 200 m dengan kedalaman masing-masing 9 m dan 14 m, serta total kapasitas alat pneumatis sebesar 3,800 mt / jam. Salah satu dari dermaga ini relatif masih baru yang dibangun pada tahun 1996; mampu menangani kapal ukuran Panamax. Sedangkan Surabaya mengoperasikan 1 unit dermaga dengan panjangnya 187 m, kedalaman 9 m, dilengkapi alat pneumatis 1,800 mt per jam.

Untuk menjalankan aktivitas perusahaan, baik Bogasari Jakarta maupun Surabaya menggunakan pembangkit listrik PLN dengan kapasitas terpasang sebesar 30 MW dan 6 MW, didukung cadangan generator berkapasitas 32 dan 12 MW.

Beberapa fasilitas penunjang lain yang juga dimiliki oleh kedua pabrik adalah bengkel elektris dan mekanik (electric and mechanical workshop), poliklinik, kantin, dan mesjid.

Divisi Pasta Bogasari memiliki 3 lini produksi yang serba otomatis yaitu 2 untuk Long Pasta dan 1 untuk Short Pasta. Fasilitas produksi tersebut didukung oleh sistem komputer pengendali mutu, gudang penyimpanan produk jadi yang dilengkapi dengan mesin pengatur suhu ruangan, serta pemantauan kualitas yang dilakukan secara terus menerus oleh Laboratorium. Total kapasitas produksi adalah 60.000 mt per tahun.

Divisi Kemasan di Citeureup, Jawa Barat berdiri di areal seluas 8 ha, dengan kapasitas produksi kantong blacu (Cotton Bag) dan Polypropylene Bag (PP Bag) sebesar lebih dari 4,5 juta kantong. Hampir keseluruhan kantong ini digunakan oleh kedua pabrik tepung.

Divisi Maritim mengoperasikan 3 buah kapal angkut gandum dengan kapasitas 100,000 mt dan 3 kapal tongkang 8,000 mt.

Falsafah Bogasari

Integritas

Setiap insan Bogasari menjalankan pekerjaannya dengan itikad baik, tulus, jujur, bertanggung jawab, dan penuh pengabdian kepada pelanggan, mitra usaha, masyarakat, sesama karyawan, dan para pemegang saham.

Keunggulan

Setiap insan Bogasari selalu memberikan yang terbaik kepada pelanggan, mitra usaha, masyarakat, sesama karyawan, dan para pemegang saham.

Kepedulian

Bogasari merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat banyak. Oleh karena itu, setiap insan Bogasari senantiasa memperhatikan kepentingan pelanggan, mitra usaha, masyarakat, sesama karyawan, serta para pemegang saham dan lingkungan hidup.

Kebersamaan

Manusia saling membutuhkan untuk dapat hidup dan tumbuh bersama. Dalam berinteraksi terhadap sesama, setiap insan Bogasari menjunjung tinggi harkat martabat, kesetiakawanan, dan gotong-royong.

Keterbukaan

Setiap insan Bogasari senantiasa membangun komunikasi dua arah dan selalu berpikiran positif dalam memberi dan menerima setiap informasi, saran, kritik, demi kebaikan dan dan kemajuan bersama.

Visi Bogasari

VISI 2020 File Size : 5.06 MB

Menjadi perusahaan global penyedia makanan berkualitas (berbasis pertanian) dan produk serta jasa terkait.

MISI

Kami berkomitmen untuk menyediakan produk dan jasa makanan (berbasis pertanian)bermerek yang berorientasi pasar dan pelanggan yang inovatif dan berkualitas tinggi.

Kami berusaha untuk memberikan kepuasan, memenuhi kebutuhan kesehatan dan gizi masyarakat; memberikan nilai (manfaat) optimal bagi pelanggan kami, pemilik modal, pekerja dan masyarakat pada umumnya.

Sejarah Bogasari

Bogasari adalah produsen tepung terigu di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 3,6 juta ton per tahun, terbesar di dunia dalam satu lokasi. Sejarah Bogasari dimulai pada tanggal 29 November 1971 dengan peresmian pabrik yang pertama di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Setahun kemudian, pada tgl 10 Juli 1972, pabrik yang kedua di Tanjung Perak Surabaya dioperasikan.

Selama hampir tiga dekade, Bogasari telah melayani kebutuhan pangan masyarakat Indonesia dengan tiga merek tepung terigunya
yang sudah dikenal luas yaitu Cakra Kembar, Kunci Biru dan Segitiga Biru. Ketiga jenis produk ini digunakan secara luas oleh industri mie, roti, biskuit; baik yang berskala besar dan kecil serta rumah tangga. Di samping itu, Bogasari juga menghasilkan produk sampingan (by product) berupa bran, pollard untuk koperasi dan industri makanan ternak, dan tepung industri untuk industri kayu lapis.

Selain dua pabrik tepung terigu, Bogasari juga memiliki tiga divisi lain: divisi Pasta, dan dua divisi penunjang, yaitu kemasan (dahulu disebut Divisi Tekstil) dan Maritime. Pabrik Pasta didirikan pada Desember 1991 dengan kapasitas produksi 60.000 mt per tahun. Produk yang dihasilkan adalah “Long Pasta” dan “Short Pasta”, dan hampir 80% ditujukan untuk pasaran ekspor.

Divisi Kemasan Bogasari didirikan pada tahun 1977 di Citeureup, Jawa Barat yang memproduksi kebutuhan kantong terigu untuk kedua pabrik tepung terigu tersebut. Sedangkan untuk menjamin kelangsungan persediaan gandum, Divisi


Maritim Bogasari mengoperasikan tiga kapal angkut gandum dan tiga buah kapal tongkang untuk pelayaran antar pulau. Kapal-kapal ini telah memperoleh penghargaan internasional AMVER (Automated Mutual Assistance Vessel Rescue).

Selain fasilitas penggilingan gandum (milling facilities) yang canggih, Bogasari juga memiliki berbagai fasilitas penunjang teknis baik untuk kepentingan sendiri maupun umum, antara lain laboratorium, dermaga, Milling Training Center, dan Baking Training Center.

Laboratorium yang ada dilengkapi dengan peralatan modern dengan tujuan untuk melakukan uji-analisis terhadap kualitas gandum dan tepung, serta meneliti kemungkinan pengembangan produk baru.

Pabrik Jakarta memiliki dua dermaga, salah satunya selesai dibangun awal tahun 1997 dan termasuk yang terbaik di dunia; mampu menangani jenis kapal ukuran Panamax. Sedangkan Pabrik Surabaya memiliki satu dermaga. Ketiga dermaga ini mampu menyediakan jasa bongkar muat tidak hanya untuk gandum, tapi juga untuk segala jenis komoditas biji-bijian (Grain).

Milling Training Center merupakan pusat pelatihan bagi calon “miller” baik untuk internal maupun eksternal.

Sementara fasilitas lain yang dapat dimanfaatkan masyarakat adalah “Pusat Pengolahan Tepung Terigu Bogasari” (Bogasari Baking Training Center). Baking Training Center ini didedikasikan untuk seluruh lapisan masyarakat yang ingin mempelajari cara pengolahan tepung terigu, seperti cara pembuatan roti, kue, biskuit dan mie. Selain di Jakarta (sejak 1981), Baking Training Center juga didirikan di Surabaya (1996) dan Bandung (1999) dan daerah-daerah lainnya yang telah memiliki sekitar 20.000 alumni.

Pada bulan September 2003, Bogasari memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dan sertifikasi HACCP untuk keamanan pangan dari SGS di tahun 2002. Untuk standar keselamatan dan kesehatan kerja, Bogasari juga mendapatkan penghargaan OHSAS 18000 dari Sucofindo pada November 2004.

Sejak tgl 30 Juni 1995, Bogasari telah menjadi salah satu divisi dari PT Indofood Sukses Makmur.

Buatlah

Janganlah Menjual Apa yang Kamu Bisa Buat,
Tapi Buatlah Apa yang Bisa Kamu Jual

Di falsafah bisni ini tergantung arti yang sangat dalam sekali. Menurut saya pribadi dalam bebisnis ada tiga tingkatan pebisnis, yaitu:

1. Pebisnis yang masih menjual apa yang bisa buat.

Disini bila kita lihat sekeliling ada banyak sekali contoh teman2 pengusaha / pebisnis yang kayak begini, mereka yang tipe begini belum terlalu melek marketing. Pokoke aku bisa buat barang / produk / jasa yang paling bagus, laku nggak nya terserah Pangeran Yang Diatas.

Mereka biasanya hanya membuka bisnis, menjual, terus...... hanya begitu thok, tanpa memikirkan "bagaimana caranya barang dia bisa laku banyak?" "Bagaimana caranya dagangan nya bisa lebih dikenal calon pelanggan?" dsb.

Mereka bisanya hanya mengandalkan "pokoke yang ta jual itu barang yang paling bagus/enak/baik dll (menurut dia) pasti palng laku". DAn bahkan mungkin lebih parah, mereka berpikir "Pokoknya aku menjual apa yang bisa aku buat, laku ato nggak ya tinggal berdoa aja banyak2".

Tipe ini biasanya mempunyai kecenderungan malas atau belum sadar dalam hal mencari ilmu untuk ngembangin usaha mereka, kadang-kadang juga kalo omzet dan keuntungannya sudah lumayan, ya udah, yang penting bisa menghidupi keluarga. Gak pernah ada ide atau kepikiran untuk menyiihkan profit mereka beberapa persen untuk ngembangin bisnis, at least untuk nambah ilmu seperti beli buku2 bisnis, ngikutin seminar2 imu bisnis dll.

Ciri meeka yang lain adalah biasanya bisnisnya dimulai udah lama (lebih dari 5 tahun sampai puluhan tahun) tapi dari dulu awal sampai sekarang bisnisnya itu2 aja, otletnya gak nambah, penghasilan real nya (kalo dihitung dengan tingkat inflasi) tetep aja.

Saya punya 2 contoh menarik di tipe pengusaha ini.

Istri saya sangat suka makan nasi goreng jawa di pojok perempatan bratang surabaya
Yang jual adalah bapak2 tua di temanai ma istrinya yang juga sudah tua (kalo masih muda ntar dikira istri mudanya dong ma orang2 hehhehehe)
Saya sempat iseng2 tanya ke ibu itu, "Mulai kapan jual kayak begini?" dia menjawab sejak tahun 1978, yang dia jual ya kayak gini2 aja.

What????????
Umur dia jualan nasi goreng jawa nya sama dong sama umur saya.......

Kasihan banget lah...... Masak 30 tahun gak ada progress ma sekali?

Coba dia seorang Hendi Setyono Baba Rafi, pasti dalam 30 tahun nasi goreng jawanya sudah buka outlet diseluruh dunia.

Ada juga contoh kasus.
Di perbatasan perumahan Sidosermo Indah dan kampung nya Sidosermo ada orang jualan mie ayam enak banget nama nya Mie Ayam Mitra.

Kalo kita makan disana pasti antri, enak banget rasanya. Dengan harga yang murah dan rasa enak sudah banyak langganan nya dari orang2 yang tinggal di sekitar daerah situ, anak2 SMA dan SMP, bahkan orang kantoran (padahal disana bukan daerah perkantoran)

Saya kenal dekat dengan ownernya yang bernama Pak Taufik, menurut beliau omzetnya sudah termasuk lumayan besar untuk kaki lima, lokasi tidak pada jalan ramai yaitu Rp 750 rb / hari.

Tapi yang sangat disayangkan adalah dari saya SMP kelas 1 sampai sekarang tempatnya ya gitu2 aja, bisnisnya gak berkembang. Dia belum punya pemikiran untuk invest/menabung untuk memperbesar bisnisnya.

Siapa yang salah dari kedua kasus diatas?


2. Pebisnis yang Membuat / Berusaha memperoleh Apa yang Bisa Dijual

Pebisnis ini levelnya sudah lebih tingi lagi dari pada yang sebelumnya, minimal dia sudah belajar marketing, dengan bisa mengetahui barang / produk apa yang bisa laku dijual.

Mereka juga sudah mempelajari apa yang dibutuhkan konsumen di daerah tertentu, apa yang dilakukan agar produknya bisa laku terjua.

Kemampuan menjual produk2nya tergantung semakin tinggi ilmu yang mereka pelajari. Semakin tinggi yang mereka pelajari semakin sukses lah mereka.

Banyak contoh2 dari pengusaha ini, mereka akan terus berusaha untuk mengembangkan bisnis nya agar makin banyak pundi2 uang yang mereka peroleh.


3. Pebisnis yang Mempunyai Vision yang Menembus ke Depan dari Masa nya

Pebisnis tipe ini jumlahnya paling sedikit tapi efek dari bisnis nya menimbulkan efek yang sangat besar untuk seluruh orang dari masa ke masa.

Pebisnis dalam kelompok ini mampu melihat suatu peluang yang tidak dapat dilihat semua orang. Mereka tetap optimis dengan keputusannya meskipun banyak yang mencibir, mereka memunyai visi ke masa depan dan kadang-kadang ada yang menganggap mereka dapat meramalkan masa depan.

Mereka adalah seorang pioner, pencetus ide yang pada masa awal mereka membangun bisnis banyak mereka di ejek sebagai orang gila.

Tapi dari semua yang mereka terima pada awal bisnis nya seperti ejekan, cacian, rintangan dari mana2, kerja keras yang lebih berat dalam membuka jalan bisnisnya, karena di masa awal bisnis tersebut masih belum banyak orang yang memakai / membeli produk nya sehingga kondisi cash flow dan yang lain berkali-kali lipat lebih berat dari pada pebisnis yang usaha / produk nya yang sudah jelas keberadaan nya pada masa itu.

Contoh nya:

Bill Gates yang impian nya dahulu waktu pertama kali membuka microsoft adalah di setiap rumah minimal disana terdapat 1 PC.

Pada saat itu, banyak yang mencibir, tidak lah mungkin hal itu terjadi, buat apa gunanya PC ada di setiap rumah? Dia bisa membalikkan opini orang banyak disaat itu sekarang. Kita bisa lihat sekarang begitu suksesnya dia sekarang dengan berbagai pesaing yang mencoba meng copy ide nya dulu yang banyak orang mencibirnya.

Contoh yang lain:

Ingat contoh jaman dahulu Pak Tirto yang di cap menjadi orang gila karena memasarka air minum dalam kemasan yang harga satu liter nya lebih mahal dari harga satu liter bensin.

Dengan usaha tanpa lelahnya untuk tetap bertahan dengan visi dan pemikirannya. Usaha yang dikeluarkan pastilah berkali-kali lipat lebih berat sebagai seorang inovator dan pioner. Banyak orang yang mencibirnya sampai dia mampu membuktikan menjadi orang nomer satu di bidangnya dengan brand Aqua.

Sekarang!!!
Banyak banget yang mencoba meniru cara pandang yang pada jaman dulu selalu dicibir dengan membuat air minum dalam kemasan juga dengan brand, warna, tag line kemasa yang berbeda-beda.

Kesimpulannya adalah:

Menjadi seorang inovator, pioner beban beratnya lebih berkali-kali lipat dalam mengatasi segala hambatan, but it's worthy enough bila dilihat dari kesuksesan yang mereka raih.
Hasil yang didapat berkali-kali lipat jauh sekali besarnya dari pada pebisnis lainnya yaitu yang bertipe ke 2 apalagi yang pertama.

Mereka yang mempunyai some kind of vision like that yang akan mengontrol dunia.

Bangsa Indonesia ini membutuhkan orang2 seperti mereka, not just only some kind of imitators yang membuat me too bisnis.

Kadang2 banyak dari kita sering melecehkan orang yang berpikiran berbeda, mereka yang sering melecehkan orang yang berpikiran berbeda tersebut akan mulai berhenti mencela bila orang tersebut menjadi sukses gara-gara cara berpikir yang berbeda itu.

Bangsa ini banyak sekali orang yang suka berpikir me too, mengikut atau mengekor, tidak lebih menghargai sesuatu perbedaan.

Beda banget dengan yang terjadi di luar negeri yang lebih menghargai orang atau bahkan anak2 mereka yang mempunyai pemikiran yang berbeda. Sampai dijadikan acara TV sendiri yang Sukses ratingnya untuk orang-orang yang mempunyai pikiran berbeda tsb.

Sebenarnya ada sebuah tehnik yang bisa membikin kita menjadi seorang inovator bisnis, ada step - step nya.
Kapan2 akan saya sharing kan.

Kenapa Bintang Ada di Waktu Malam bukan Siang?

Beberapa teman2 saya terutama yang masih ikut dengan orang (bukan seorang pengusaha) mengatakan pada saya: "Kok berani kamu menjadi pengusaha di masa2 sulit ini? Gak lebih bijaksana kalau kerja di perusahaan aja?"

Saya dengan cepatnya bisa menjawab pertanyaan nya setelah mengingat kata2 dari pendiri Honda atau Toyota ini (saya masih belum ingat yang mana) " Kenapa Bintang Ada (kelihatan) diwaktu malam tidak di waktu siang?"

Apa artinya?

Ini adalah filosofi hidup dan bisnis yang juga merupakan motivasi kuat yang artinya:

Orang-orang besar dan sukses (bisa juga diasumsikan bisnis-bisnis besar) hanya lahir dan ditempa oleh masa-masa sulit (bintang2 terlihatnya pada malam hari). Karena dengan masa-masa sulit ini mereka benar-benar ditempa untuk bisa survive.

Bila dimasa sulit ini mereka bisa tetap hidup dan bertahan apalagi sukses, bagaimana lebih suksesnya bila keadaan Indonesia ini semakin baik.

Tidak ada orang besar dan sukses yang lahir atau hanya ditempa pada masa-masa yang serba mudah (tidak ada bintang yang kelihatan pada siang hari).

Jadi untuk teman-teman pengusaha yang sekarang terkena berbagai masalah dikarenakan kondisi bangsa ini semakin susah.
Bersabarlah

Karena dengan bersabar dan bertahan nya kita saat ini sangatlah besar nilai nya untuk menjadi lebih sukses dimasa mendatang.

Keep fighting guys.........

bye: RianoDwiPermana